Search This Blog

Saturday, May 21, 2022

Tugas 2.1.a.10. Aksi Nyata - Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dan Refleksi Minggu ke 12

 Refleksi Diri

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi


A. Refleksi 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan istilah baru bagi saya, namun tidak pada penerapannya. Ternyata saya menerapkan pembelajaran dengan pendekatan seperti itu tanpa mengetahui bahwa itulah yang disebut pembelajaran berdiferensiasi. Kegiatan tersebut saya lakukan berdasar pemahaman saya tentang beberapa referensi yang saya baca seperti teori Multiple Intelligence oleh Howard Gardner, artikel tentang Kecerdasan Spiritual, Emosional dan Emotional, Quantum Teaching oleh Bobby de Porter dan lain-lain.

Selain itu, apa yang saya lakukan juga berdasarkan pemikiran bahwa saya ingin membuat sesuatu yang out of the box atau anti mainstream agar murid-murid saya bisa menikmati belajar, bahagia dan tidak bosan. Saya berharap dengan berbagai macam variasi yang saya lakukan membuat mereka nyaman di dalam kelas dan excited untuk belajar Bahasa Inggris.

Beberapa kegiatan yang pernah saya lakukan misal: kegiatan belajar di luar kelas saat survey game ataupun unjuk kerja, penggunaan Graphic Organizer seperti Mind Map, Fishbone Organizer, menggunakan teknik Window Shopping, field trip ke instansi tertentu, menggunakan video sebagai materi, menggunakan berbagai game yang bersifat penguatan materi, presentasi murid dengan drama, role play maupun menggunakan slide dan lain-lain. Dan ketika pandemi, saya pun berusaha menggunakan berbagai platform aplikasi agar siswa saya mendapatkan pembelajaran daring yang berkualitas, misal penggunaan Google Workspace for Education beserta seluruh fitur-fitur pelengkapnya, Virtual Meeting, Quizzis, Live Worksheet dan sebagainya.

Setelah mempelajari modul ini saya semakin sadar dan memahami bahwa murid harus diidentifikasi kebutuhan belajarnya agar dapat mengakomodasi kesiapan belajar, minat dan profil belajar mereka, sehingga guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Dari penerapan tersebut saya masih harus banyak belajar tentang bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka. Saya harus lebih banyak berdiskusi dengan rekan sejawat yang lain misal guru BK yang mempunyai pengetahuan cukup tentang identifikasi minat dan profil belajar siswa. 

Selain itu saya juga harus meningkatkan kemampuan merancang kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan memperbanyak praktiknya di kelas agar siswa mendapatkan haknya untuk memperoleh pembelajaran yang berpihak kepada mereka.


B. Dokumentasi

Pembelajaran di luar ruang kelas

Menikmati kebebasan belajar


Pelaksanaan Teknik Window Shopping
Pelaksanaan Teknik Window Shopping


Wujud Kolaborasi

Belajar bisa dimana saja

Tempelan Produk Karya Siswa

Diagram Venn sebagai wujud Diferensiasi Produk

Refleksi Mingguan ke 23 - Modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 Refleksi Mingguan ke 23

Modul 3.2. 

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

(Model Segitiga Refleksi)


Setelah mempelajari Modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya menyadari bahwa sekolah sebagai sebuah komunitas/institusi sebenarnya mempunyai berbagai jenis aset yang dapat dioptimalkan menjadi kekuatan atau potensi yang luar biasa untuk peningkatan proses pembelajaran dan branding sekolah. Aset-aset tersebut ternyata belum teridentifikasi secara detail dalam Program Kerja Sekolah tahun 2021-2022.

Pada modul ini pula, pada akhirnya saya mampu mengidentifikasi aset-aset tersebut dengan mengacu pada Green dan Haines (2002) dalam Asset Building and Community Development. Terdapat tujuh aset utama yang disebut sebagai modal utama meliputi modal manusia, sosial, fisik, lingkungan/alam, finansial, politik dan agama/budaya. 

Setelah melakukan proses identifikasi seperti diatas saya merasa bahwa SMPN 1 Tulungagung mempunyai potensi-potensi yang sangat luar biasa yang dapat dioptimalkan untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Beberapa potensi tersebut belum teridentifikasi diidentifikasi secara detail oleh sekolah. Disisi lain saya merasa juga sangat excited dengan temuan-temuan yang selama ini belum terpikirkan sebagai suatu potensi/kekuatan yang pada nantinya akan bermanfaat untuk branding sekolah kedepannya.

Setelah mempelajari modul ini maka saya akan mengkomunikasikan hasil identifikasi aset ini kepada sekolah agar nantinya dapat digunakan untuk melengkapi informasi tentang profil sekolah tahun berikutnya. Meski belum mengidentifikasi aset secara menyeluruh namun sebenarnya sekolah telah mampu mengoptimalkan hampir keseluruhan potensi-potensi tersebut untuk mendukung terlaksananya program sekolah dan peningkatan kualitas pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler.


PEKAN LITERASI SEKOLAH

                                                                         Pembuatan Pojok Baca                                               ...