IA adalah pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Manajemen perubahan yang biasa menitikberatkan pada masalah dan apa yang salah sebagai dasar perbaikan. Sedangkan IA lebih fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan yang lebih powerful. Kekuatan yang yang dimiliki merupakan inti positif yang akan menjadi potensi dan aset yang berkontribusi pada keberhasilan.
Organisasi yang lebih banyak membangun sisi positif yang dimiliki akan mempunyai kekuatan sumber daya manusia yang terus meningkat dan organisasi akan berkembang secara berkelanjutan. Untuk itu seorang pemimpin harus mampu menyelaraskan kekuatan yang dimiliki organisasi. Caranya adalah dengan mengupayakan agar kelemahan suatu sistem dalam organisasi menjadi tidak relevan, karena semua aspek dalam organisasi fokus pada penyelarasan kekuatan.
Pendekatan IA memulai langkah dengan mengidentifikasi hal baik yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap warga sekolah. Untuk mengidentifikasinya, maka diluncurkan guiding question yang menanyakan hal-hal positif yang terjadi di sekolah.
Kemudian untuk mempermudah dalam penerapannya IA elaborasi dalam beberapa langkah yang disingkat sebagai BAGJA yang merupakan adaptasi dari model Nobel and Mc. Grath (2016) menggunakan prinsip-prinsip psikologi positif dan pendidikan positif. Jadi tahapan IA sama dengan tahapan BAGJA.
Berikut langkah-langkah BAGJA:
B = Buat pertanyaan (menentukan arah penelusuran)
A = Ambil pelajaran (menuntun pengambilan pelajaran)
G = Gali mimpi bersama (menyusun narasi keadaan ideal)
J = Jabarkan rencana (mengidentifikasi tindakan yang diperlukan,
mengidentifikasi, mengambil rencana, membuat keputusan
A = Atur eksekusi (membantu transformasi rencana menjadi nyata)