BEST PRACTICE
Menyiasati Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) Menggunakan Google Meet dan Google Document Kolaborasi
oleh:
ANIK PURWANI
GURU BAHASA INGGRIS
SMP NEGERI 1 TULUNGAGUNG
Latar Belakang
Era pandemi belum juga berakhir dan hal tersebut berdampak langsung pada sektor pendidikan dimana kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring. Kondisi tersebut memaksa guru harus keluar dari zona nyaman beralih dari pembelajaran konvensional secara tatap muka murni menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring. Seiring berjalannya waktu, situasi secara perlahan membaik sehingga sekolah diperbolehkan melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dimana siswa masuk sekolah setengah dari kapasitas penuhnya, dengan bergiliran masuk siswa dengan nomor absen ganjil dan genap. Alhasil guru harus melakukan kegiatan pembelajaran bagi siswa yang berada di sekolah sekaligus bagi siswa yang berada di rumah pada saat bersamaan.
Identifikasi Masalah
Kondisi yang telah dipaparkan di atas pada akhirnya membuat guru harus berpikir untuk menyiasati bagaimana pembelajaran bisa dilakukan untuk semua siswa baik yang di sekolah maupun bagi siswa yang berada di rumah, artinya guru harus mampu memberikan layanan pembelajaran baik daring maupun luring pada saat bersamaan.
Tujuan
Dengan permasalahan yang dihadapi guru seperti yang telah dijabarkan diatas maka artikel ini bertujuan untuk menuliskan solusi berdasarkan pengalaman nyata agar guru dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara luring dan daring pada saat yang bersamaan sehingga semua siswa mendapatkan hak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran bisa diakomodasi oleh guru dengan semaksimal mungkin.
Hasil Yang Diharapkan
Segala upaya telah dilakukan semaksimal mungkin dengan harapan bahwa setiap siswa mendapatkan kegiatan pembelajaran yang sama meski harus dilakukan dengan dua moda yang berbeda pada saat yang bersamaan, yaitu moda daring dan luring. Guru berupaya dengan segala keterbatasan yang ada memaksimalkan penggunaan fitur-fitur aplikasi pembelajaran online yang ada maka diharapkan mampu memberikan pengalaman yang berharga layaknya kelas yang sebenar-benarnya kelas.
Pelaksanaan dan Hasil Penyelesaian
Pelaksanaan
Persiapan
Memastikan siswa telah memahami bagaimana masuk Google Meet dan fitur-fitur dasarnya
Memastikan siswa telah memahami bagaimana berkolaborasi menggunakan Google Document
Mempersiapkan peralatan yang digunakan di dalam kelas, misal: LCD projector
Mempersiapkan materi dan worksheet kelas dalam file Google Document
Langkah-langkah Kegiatan
Berkomunikasi dengan siswa secara langsung bagi yang belajar di sekolah dan melalui grup WA bagi yang di rumah untuk melakukan kegiatan awal pembelajaran
Masuk ke virtual meeting di Google Meet dan mengajak siswa yang di rumah untuk bergabung
Berpindah moda komunikasi dari grup WA ke Google Meet bagi yang dirumah
Bagi siswa yang berada di sekolah tidak perlu bergabung di Google Meet untuk tatap muka virtual, karena dilakukan komunikasi langsung
Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan fitur Google Document Kolaborasi bagi semua siswa
Membagikan link worksheet Google Document ke kelas melalui chat box Google Meet dan grup WA untuk semua siswa.
Pastikan pengaturan akses file berbagi adalah editor agar semua siswa bisa bergabung dan berkolaborasi mengerjakan worksheet secara live
Undang semua siswa untuk bergabung ke dalam worksheet dengan klik link yang telah dibagikan
Lakukan kegiatan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan
Lakukan share screen di Google Meet untuk memudahkan dalam memandu siswa memahami worksheet yang dikerjakan.
Gunakan LCD projector untuk berbagi layar virtual bagi siswa yang belajar di sekolah
Ajak siswa untuk berpartisipasi mengerjakan worksheet secara online di Google Document
Google Document bisa juga digunakan sebagai papan tulis virtual pengganti papan tulis yang sebenarnya.
Guru memandu siswa dalam mengerjakan worksheet secara kolaboratif
Hasil Penyelesaian
Guru berhasil memaksimalkan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan menggunakan Google Meet sebagai media komunikasi untuk siswa yang sedang di rumah dan menggunakan Google Document secara kolaboratif sebagai media worksheet online bagi semua siswa baik yang disekolah maupun yang di rumah.
Dengan worksheet online berbasis Google Document Kolaboratif, siswa berkesempatan aktif berpartisipasi mengerjakan kegiatan pembelajaran secara real time, terpadu dan bersama-sama.
Guru bagaikan mempunyai papan tulis sebagai media menjelaskan materi dan membimbing siswanya satu per satu saat mereka mengerjakan aktivitas pembelajaran yang ada di worksheet.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Situasi pandemi menuntut guru untuk cerdik menyiasati situasi agar kegiatan pembelajaran bisa dilaksanakan secara maksimal dan siswa mendapatkan haknya untuk dapat belajar dengan situasi yang kondusif. Untuk itu diperlukan upaya agar pembelajaran PTMT bisa dilakukan dapat mengakomodasi kepentingan seluruh siswa baik yang sedang belajar di sekolah maupun yang di rumah.
Tantangan tersebut diatas bisa disiasati dengan penggunaan Google Meet untuk memfasilitasi virtual meeting bagi yang dirumah dan penggunaan Google Document sebagai worksheet untuk sarana kolaborasi bersama.
Namun tidak ada gading yang tak retak, setiap metode pembelajaran pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan, demikian pula dengan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Kelemahan terbesar dalam kegiatan pembelajaran diatas adalah kesadaran siswa untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam mengerjakan worksheet online di Google Document kurang maksimal. Tidak semua siswa berkolaborasi secara aktif meski sudah dimotivasi dengan berbagai cara. Selain itu, perangkat siswa serta paketan internet bisa menjadi batu sandungan ketika melaksanakan kegiatan ini. Untuk itu perlu evaluasi menyeluruh agar proses pembelajaran seperti ini bisa lebih baik lagi
Saran
Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan proses pembelajaran ini, maka perlu kiranya mempertimbangkan beberapa sebelum melaksanakannya di dalam kelas. Guru harus belajar menguasai fitur-fitur aplikasi yang digunakan dan mempunyai keberanian untuk mencoba hal yang baru. Kemudian hal kedua yang harus diperhatikan adalah kesiapan semua media dan alat yang digunakan sehingga pada saat proses pembelajaran semua yang dibutuhkan sudah siap.
Koordinasi dan komunikasi secara intens dengan wali kelas dan wali murid serta motivasi tiada henti untuk siswa yang kurang aktif dalam berpartisipasi dan berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran mutlak diperlukan untuk meningkatkan antusiasme siswa.
No comments:
Post a Comment