1. Sejauh mana pemahaman
Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu:
disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan
kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di
luar dugaan?
Setelah mempelajari
modul-modul tersebut saya menjadi lebih memahami
konsep-konsep inti pada modul Budaya Positif, yaitu Disiplin Positif, Posisi
Kontrol Guru, Kebutuhan Dasar Manusia, Keyakinan Kelas, dan Segitiga Restitusi.
Saya lebih bisa memandang permasalahan dengan helicopter view.
Hal
yang paling menarik bagi saya adalah tentang posisi kontrol guru. Hal tersebut
merupakan sesuatu yang baru saya tahu dan baca, dan membuat saya sebagai
pendidik merasa terhempas. Selama ini, saya belum merasa menerapkan posisi
manajer secara maksimal dalam menangani permasalahan siswa. Mungkin karena
bekal yang kami dapat dulu juga belum pada teori ini. Sebagian besar posisi
kontrol yang saya gunakan berkutat pada pemantau dan teman bahkan beberapa kali
sebagai pembuat rasa bersalah dan penghukum. Namun semuanya berproses dan
setelah memahami konsep ini, saya berkomitmen untuk berubah dan memperbaiki
diri.
2. Tuliskan pengalaman
Anda dalam menggunakan konsep-konsep inti tersebut dalam menciptakan
budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda.
Yang saya terapkan
selama bertahun-tahun adalah pembuatan kesepakatan kelas di awal tahun
pelajaran. Kesepakatan kelas itu saya terapkan dan adaptasi setelah membaca
buku Quantum Teaching oleh Bobby de Porter. Prosedurnya sama persis dengan
penentuan keyakinan kelas/sekolah yang saya baca pada modul kali ini. Yang
berbeda adalah penanganan saat ada pelanggaran kesepakatan kelas. Posisi
kontrol yang dipakai seringkali berpijak pada pemantau dan teman sesekali saja
sebagai manajer. Meski begitu penerapan kesepakatan kelas berpengaruh positif
pada terciptanya lingkungan belajar yang kondusif di dalam kelas.
3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda
menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika
iya, ada di posisi manakah Anda? Anda boleh menceritakan situasinya dan posisi
Anda saat itu.
Sebelum mempelajari
modul ini saya pernah menerapkan Segitiga Restitusi saat menghadapi
permasalahan murid namun tidak menyadari bahwa itu adalah langkah-langkah
Segitiga Restitusi karena belum mengenal tentang materi ini.
Posisi yang sering
saya terapkan adalah teman dan pemantau sesekali saja sebagai manajer.
Sedanglah langkah-langkah dalam Segitiga Restitusi yang paling sering saya
terapkan adalah menstabilkan identitas dan validasi tindakan yang salah.
Sedangkan langkah ketiga yaitu menanyakan keyakinan hanyalah sesekali saja.
Itupun saya lakukan tanpa menyadari bahwa saya telah menerapkan teori kontrol
dan Segitiga Restitusi.
4. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir
Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah
mempelajari modul ini?
Perubahan
yang terjadi pada cara berpikir saya adalah bahwa untuk menciptakan budaya
positif baik di kelas maupun di sekolah tidak harus dengan cara yang
represif. Cara pandang saya terhadap siswa yang bermasalah pun berubah
yang sebelumnya cenderung memandang siswa bermasalah sebagai trouble maker yang
perlu diberikan konsekuensi bahkan hukuman sekarang pun berubah total. Saat ini
saya lebih memandang siswa bermasalah sebagai sosok yang mempunyai
kebutuhan-kebutuhan yang ingin mereka penuhi dengan berbagai cara. Ketika cara
yang mereka pilih kurang benar maka, maka tugas kita sebagai pendidik adalah
membimbing mereka untuk menemukan solusi dan memperbaiki diri. Siswa tidak
perlu mendapatkan hukuman, tetapi dikuatkan keyakinannya agar mempunyai
motivasi internal untuk memperbaiki diri.
5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi
Anda sebagai seorang individu
dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
Bagi
saya mempelajari modul ini sangat penting baik sebagai seorang individu maupun
sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Perubahan mindset merupakan hal paling
krusial yang saya alami hingga menggugurkan paradigma lama yang selama ini
telah melekat erat di pikiran. Modul ini memberi kesadaran baru bahwa saya
harus mempunyai helicopter view ketika memandang dan memahami
permasalahan yang ditimbulkan oleh anak.
Sebagai
individu, apa yang telah saya pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai ibu dalam maupun sebagai warga masyarakat.
Sedangkan
sebagai pemimpin pembelajaran, memahami bagaimana budaya positif bisa
ditumbuhkan dengan amat elok di dalam kelas merupakan pemahaman baru yang jauh
berbeda dengan pemahaman-pemahaman terdahulu. Dalam menyelesaikan masalah
siswa, teori kebutuhan manusia, posisi kontrol dan segitiga restitusi merupakan
3 kunci dalam mengurai setiap permasalahan siswa.
6. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat
dampak/perbedaan di
lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?
Yang
bisa saya lakukan untuk membuat dampak di lingkungan kelas dan sekolah adalah
dengan mencoba melakukan perubahan minimal pada diri sendiri dengan menerapkan
apa yang saya dapat di modul ini dengan harapan seiring berjalannya apa yang
saya lakukan dampaknya akan semakin meluas baik di lingkungan rumah maupun
kerja. Semua perubahan memerlukan proses, demikian pula perubahan budaya
positif yang diinisiasi dengan paradigma baru ini.
7. Selain konsep-konsep
tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam
proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal-hal lain yang
penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di
lingkungan kelas maupun sekolah adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan
memotivasi, kemampuan untuk problem solution dan kemampuan
berkolaborasi.
8. Langkah-langkah awal apa yang akan Anda lakukan
jika kembali ke sekolah/kelas
Anda setelah mengikuti sesi ini?
Langkah-langkah awal yang
akan saya lakukan jika kembali ke sekolah/kelas adalah merenungkan dan
mengevaluasi apa yang telah saya lakukan selama ini terkait materi dalam modul
yang telah saya pelajari. Saya akan mencoba mengidentifikasi mana hal-hal yang
belum dan sudah sesuai kemudian secara perlahan namun pasti melakukan perubahan
yang saya mulai dari diri sendiri. Saya akan menerapkan konsep-konsep inti tersebut
dalam menangani masalah yang timbul di dalam kelas.