Search This Blog

Wednesday, March 23, 2022

2.3.a.3. Mulai dari Diri - Seberapa Jauh Saya Memahami Konsep Coaching di sekolah?

 

Mulai dari diri

1.   Lama Mengajar

-        25 tahun 

2.   Anda menemui seorang murid berprestasi yang mengeluhkan tentang susah konsentrasi dan penurunan motivasi belajar yang mengakibatkan ketidakpuasan orangtuanya. Apa yang menjadi respon Anda terhadap situasi yang disampaikan

Saya akan mendengarkan semua keluh kesahnya terlebih dahulu, dan berusaha memahami apa yang dia alami. Kemudian berusaha mengajak dia untuk menerapkan mindfulness. Setelah itu bersama-sama mencoba mengidentifikasi akar permasalahan yang sesungguhnya. Baru kemudian mendiskusikan solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terburuk.

3.   Seorang murid bertemu dengan Anda di taman sekolah dan menceritakan bahwa ia diminta oleh teman-temannya untuk menjadi ketua panitia acara pertandingan olahraga di SMP Penggerak. Terlihat murid tersebut ragu dan tidak berminat. Bagaimana Anda memberikan respon sebagai seorang guru yang mengetahui bahwa murid tersebut memiliki potensi sebagai seorang pemimpin?

Saya akan mengajak murid tersebut ‘ngobrol’ dari hati ke hati untuk menggali informasi mengapa dia terlihat ragu dan tidak berminat untuk menjadi ketua panitia acara pertandingan padahal sepengetahuan saya dia adalah murid yang berpotensi sebagai leader. Setelah komunikasi dua arah terbangun dan ‘uneg-uneg’ nya keluar maka saya akan mengajak berdiskusi tentang apa yang dia hadapi, dia rasakan dan dia inginkan. Bilamana saya sudah yakin dengan penyebab keengganan dan keragu-raguannya maka saya memulai untuk memberikan wawasan tentang manfaat yang didapat apabila kita mempunyai pengalaman berorganisasi ataupun duduk dalam kepanitiaan. Setelah itu saya akan memberikan motivasi bahwa dia mempunyai potensi yang bagus untuk menjadi seorang leader, demikian juga yang dilihat oleh teman-temannya. Kesempatan belum tentu datang untuk kedua kalinya, untuk itu ketika kesempatan itu datang, jangan pernah disia-siakan.

4.   Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Saya berharap akan menjadi menjadi pendidik yang memahami dan menguasai bagaimana teknik berkomunikasi yang efektif dan mumpuni dalam berhadapan dengan siswa/teman sehingga saya akan mampu melakukan peran coaching bagi siswa maupun rekan sejawat dengan lebih maksimal.

5.   Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, saya berharap dapat melihat  murid-murid saya sebagai insan yang merdeka yang berani dan mampu menentukan arah dan tujuan belajarnya sendiri. Selain itu saya ingin melihat mereka mampu meningkatkan potensinya serta dapat menemukan solusi atas segala permasalahan yang dihadapi secara mandiri. 

6.   Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan yang saya harapkan ada di modul ini adalah:

-        Pemahaman konsep

-        Tatap muka dengan PP/Fasilitator/Instruktur

-        Diskusi

-        Kegiatan Bedah Kasus

-        Penerapan nyata

Materi yang saya harapkan ada di modul ini adalah

-        Konsep tentang Coaching

-        Teknik Komunikasi yang powerful

-        SOP dalam melakukan coaching

Manfaat yang saya harapkan ada di dalam modul ini adalah mampu membekali saya dengan keterampilan berkomunikasi dan coaching yang dapat mengarahkan anak didik untuk menemukan jati diri, meningkatkan kemampuan dan melejitkan potensi mereka secara mandiri.

 

 

Tuesday, March 22, 2022

2.2.a.4.1.e. Eksplorasi Konsep - Kasus 5

 Pengantar:

Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. Jawablah pertanyaan berikut.

1.   Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Beliau merasa bahwa kinerjanya menurun cukup drastis setelah beberapa tahun bekerja menjadi guru di tempat beliau mengajar saat ini sehingga beliaupun berniat untuk melakukan pengunduran diri.

2.   Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya) 

KSE yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab.

CASEL menjelaskan bahwa pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi sosial mereka berdasarkan standar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta norma sosial (https://casel.org/core-competencies/).

Kemampuan ini memungkinkan seseorang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berdaya lenting (resilience) dalam menghadapi segala konsekuensi atas segala keputusan yang diambil. Kemampuan ini harus ditumbuhkan dan dibiasakan sejak dini.

Agar dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab seseorang perlu belajar bagaimana: 1. mengevaluasi situasi 2. menganalisis alternatif pilihan mereka, dan 3. mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu terhadap diri mereka sendiri maupun orang lain. Salah satu strategi sederhana yang bisa diterapkan untuk menumbuhkan kemampuan tersebut adalah kerangka POOCH - Problem (Masalah), Options (Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan yang diambil).

3.   Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Seandainya saya menjadi beliau, saya akan mencoba menganalisis permasalahan yang saya alami dengan menggunakan kerangka POOCH. Saya kan mengerjakan langkah-langkah sebagai berikut:

Problem (Masalah)

-          Mengidentifikasi masalah

-          Mengidentifikasi penyebab

Options (Alternatif pilihan)

-          Merencanakan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasai masalah

Outcomes (Hasil atau konsekuensi)

-          Memetakan/memperkirakan apa yang mungkin terjadi atau konsekuensi yang mungkin timbul baik yang positif maupun negatif

Choices (Keputusan yang diambil)

-          Setelah mempertimbangkan segala resiko dan konsekuensi yang ada maka saya akan menentukan keputusan.

Refleksi

-          Saya harus mengevaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari keputusan yang telah diambil

2.2.a.4.1.d. Eksplorasi Konsep - Kasus 4

 Pengantar:

Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

 Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

Jawablah pertanyaan berikut.

1.   Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Bapak Eling tidak bisa menerima ketika Kepala Sekolah meminta beliau melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Namun beliau tidak mau mengkomunikasikan apa yang beliau rasakan dan pikirkan tentang permintaan tersebut kepada Kepala Sekolah dan justru meminta wakil ketua

panitia untuk melakukan revisi proposal.

2.   Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

KSE yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah Ketrampilan Berelasi – Kerjasama dan Resolusi Konflik. Ketrampilan pendukung lainnya adalah Ketrampilan Berempati.

Setiap saat kita akan selalu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi mewujudkan tujuan bersama. Tentu saja akan muncul berbagai macam perbedaan dan konflik. Untuk itu kita harus mempunyai kemampuan bekerja sama dan menyelesaikan konflik secara konstruktif karena hal tersebut akan membantu kita menjalin hubungan yang positif dengan pihak lain.

Sedangkan kemampuan berempati akan membantu kita dalam membangun hubungan yang lebih mendalam (engaged) dengan menerima dan memahami orang lain.

Untuk itu diperlukan beberapa ketrampilan untuk dapat membangun kerjasama, yaitu: keterampilan menyampaikan pesan, keterampilan menyatakan sikap setuju dan tidak setuju serta keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok.

3.   Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Seandainya saya menjadi beliau, saya akan menyampaikan pesan yang saya diinginkan sesuai dengan keadaan, perasaan dan pertimbangan saya secara empatik. Hal tersebut saya sampaikan dalam konteks untuk berdiskusi dan terhubung (berelasi) satu sama lain. Saya harus menjelaskan kelebihan dan kelemahan apabila harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara.

Sehingga saya dapat memberikan pemahaman/sudut pandang baru yang mungkin belum terlintas di benak Kepala Sekolah. Saya juga dapat membuka ruang diskusi dengan kepala sekolah tentang tindak lanjut yang dapat dilakukannya. Komunikasi positif yang dilandasi rasa saling menghargai juga akan dapat memperkuat rasa percaya dan relasi yang ada. Adanya komunikasi dan relasi yang terbangun memungkinkan saya dan Kepala Sekolah dapat berdiskusi hingga mendapatkan jalan keluar terbaik untuk keberhasilan acara yang direncanakan.

2.2.a.4.1.c. Eksplorasi Konsep - Kasus 3

 Pengantar:

Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.

1.     Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas. 

Bapak Eling menghadapi situasi murid yang sama dengan situasi yang dihadapi oleh dirinya sendiri. Beliau menemui murid yang mengalami kelelahan fisik maupun mental akibat latihan keras yang harus dijalani sebelum lomba renang dan pada saat yang bersamaan dia juga harus melaksanakan kewajibannya sebagai murid di sekolah.  Hal tersebut membuat beliau sulit untuk bisa paham dengan situasi murid atlet ini. Hingga yang seharusnya bersikap obyektif terhadap situasi si murid atlet, beliau justru bersikap subyektif. Beliau melihat permasalahan murid atlet ini dari kacamatanya sendiri, dan bukannya melihat dari situasi dan kondisi murid. 

 

2.   Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya) 

KSE yang diperlukan Bapak Eling adalah Kesadaran Sosial khususnya Keterampilan Berempati. Kesadaran sosial dibutuhkan dalam membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain. Sedangkan berempati merupakan kemampuan untuk mengenali dan memahami serta ikut merasakan perasaan-emosi orang lain sehingga dapat melihat perspektif sudut pandang orang lain. Saat Bapak Eling sudah mampu mengenali, memahami serta mengelola dirinya sendiri, maka dia akan dapat melihat orang lain secara obyektif.

 

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

 

Seandainya saya bapak Eling hal pertama yang saya lakukan adalah menerapkan teknik STOP. Kemudian saya akan mengesampingkan sejenak situasi kelas, atau masalah dalam kepanitiaan. Saya dengan kesadaran penuh akan fokus pada situasi murid sata. Ketika murid saya bercerita, maka seluruh indera saya pun akan saya curahkan pada situasi saat itu. Mata, telinga, seluruh tubuh serta perhatian akan saya fokuskan untuk murid saya yang sedang menceritakan masalahnya. 

Teknik STOP yang saya lakukan membuat kondisi tubuh dan pikiran saya rileks sehingga membantu saya untuk lebih mudah mencerna dan tetap tenang menanggapi tanpa penghakiman. Murid saya akan tetap menghadapi jadwal latihannya yang padat ditambah tuntutan akademik yang tidak ringan, namun dia akan merasa jauh lebih baik menyadari ada seseorang yang mau mendengarkan dan memahami situasinya.

Wednesday, March 9, 2022

2.2.a.4.1.b. Eksplorasi Konsep - Kasus 2

 Pengantar:

Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara. Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah. Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat.

Jawablah pertanyaan berikut.


1. Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Bapak Eling merasa kewalahan dan bingung sehingga lupa untuk membuat skala prioritas bahwa tugas utama adalah mengajar sedangkan ketua panitia merupakan tugas tambahan.

 

2.   Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

 

KSE yang diperlukan adalah:

a.    Kesadaran Diri (Pengenalan Emosi)

Bapak Eling perlu untuk mengenali emosi-emosi negatif yang muncul pada dirinya misal kecemasan, kekhawatiran dan bingung karena menghadapi rapat esok hari sehingga bisa mengantisipasi sejak awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

b.    Pengelolaan Diri (Pengelolaan Diri dan Fokus)

Dengan banyaknya tugas pada saat yang bersamaan (multitasking) maka kemampuan mengelola fokus sangatlah penting. Multitasking dapat meningkatkan stress dan mengurangi efisiensi serta produktivitas. Hal tersebut juga membuat pikiran kita beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Tubuh menjadi lelah dan hasil pekerjaan kita cenderung tidak optimal. Bapak Eling harus mempunyai ketrampilan ini agar mampu fokus terhadap tugas-tugas yang dihadapi.

 

c.    Ketrampilan Relasi (Kerjasama dan Resolusi Konflik)

Bapak Eling sangat memerlukan ketrampilan ini agar mampu menjalin kerjasama serta berbagi peran dan tugas dengan panitia lain, jadi tidak harus beliau sendiri yang memikirkan dan mengerjakan tentang revisi proposal kegiatan. 

 

d.    Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab merupakan kemampuan yang memungkinkan seseorang menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan lebih berdaya lenting (resilience) tinggi. Bilamana Bapak Eling menguasai ketrampilan dengan baik maka beliau akan menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi segala sesuatu.

 

3.   Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Saya akan melakukan:

a.       Melakukan koordinasi langsung setelah rapat panitia untuk bekerja

sama dan berbagi tugas dalam merevisi proposal

b.               Menyiapkan tugas mengajar terlebih dahulu

c.                Melaksanakan tugas di dalam kelas

d.               Melakukan koordinasi ulang untuk membuat proposal final.

Tugas 2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1

 

Pengantar:
Bapak Eling telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Bapak Eling merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Bapak Eling sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Bapak Eling juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi.  Berikut 5 kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah secara berurutan dan lakukan refleksi setelah membaca. 

Berikut kasus yang terjadi pada Bapak Eling yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana,

Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. "Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?" Seisi ruang kelas terkejut. Wajah Diana memerah. Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

Jawablah pertanyaan berikut.

1.   Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.

Bapak Eling mengalami kelelahan fisik dan mental, artinya beliau terlalu lelah dengan beban tugas baik mengajar maupun tugas lainnya. Dengan kata lain beliau dilanda stress.

2.   Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

KSE yang dibutuhkan untuk menghadapi masalah tersebut adalah kesadaran diri dan pengelolaan diri. Kesadaran diperlukan agar Bapak Eling mampu mengenali emosi yang beliau rasakan saat ini, sehingga beliau mampu mengelola emosi dengan baik. 

3.   Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Saya akan melakukan beberapa hal berikut ini:

a.   Saya harus mampu mengenali emosi-emosi negatif yang muncul dalam diri

b.   Kemudian menerapkan mindfulness misal dengan metode STOP atau metode lain untuk merelaksasi diri sendiri.

c.   Dengan begitu saya mampu mengelola emosi-emosi negatif yang ada sebelum masuk kelas.

d.   Sehingga kasus dengan Diana bisa dihindarkan dan dicari solusi terbaik.


Sunday, March 6, 2022

Tugas 2.2.a.3 Mulai dari Diri

Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional 2 (Negatif)

Saat menjadi pendidik, Anda tentu juga pernah berada dalam suatu peristiwa yang memicu emosi-emosi negatif misalnya marah, sedih, kecewa, menyesal, khawatir, dan sebagainya. Refleksikan:

1.   Apa kejadiannya?  (Kapan, dimana, siapa yang terlibat, bagaimana kejadiannya, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut?

 

Saya merasa sangat kecewa dan sedih saat menemui bahwa murid-murid saya banyak yang mengabaikan pembelajaran dan tugas-tugasnya khususnya saat pembelajaran online. Saya merasa tak berdaya karena mereka jauh dari jangkauan saya. Meski sarana komunikasi ada dan mudah digunakan tapi perasaan tak mampu merengkuh mereka secara langsung sungguh amat sangat mengganggu.

 

2.     Apa peran Anda saat itu? Apa yang Anda lakukan untuk merespon dan mengelola emosi tersebut?

 

Saat hal tersebut terjadi saya berperan sebagai guru mata pelajaran sekaligus wali kelas. Saya berusaha bersabar dan memahami keadaan mereka, apapun alasan yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi.


3.     Bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada diri Anda sebagai pendidik?


Saya merasa gagal dan tak berdaya

 

Tugas 2.2.a.3 Mulai dari Diri

 Refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional 1 (Positif)

Sebagai pendidik, Anda tentu pernah berada dalam suatu peristiwa yang  membuat Anda merasakan emosi-emosi positif, misalnya optimis, senang, cinta, bahagia, atau takjub, dan sebagainya. Refleksikan

1. Apa kejadiannya?  (Kapan, di mana, siapa yang terlibat, bagaimana kejadiannya, apa yang membuat Anda memilih merefleksikan peristiwa tersebut?

 

Saya pernah merasa takjub ketika saya berlibur ke Bandung dan berkunjung ke salah satu mantan murid yang melanjutkan studi ke ITB. Saat masuk kamar kosnya saya menemukan mind map tertempel di cermin meja riasnya. Saya penasaran, karena saya telah bertahun-tahun mengajarkan anak-anak tentang mind map. Ketika saya tanya bagaimana dia tahu tentang mind map, dia menjawab bahwa saya lah yang mengajarkan mind map waktu itu saat dia masih SMP. Buat saya hal ini sangat menakjubkan karena apa yang saya ajarkan ternyata melekat erat di benak murid saya dan ternyata masih digunakan terus hingga dewasa. Dan hal tersebut diluar dugaan sama sekali.

 

2.     Apa peran Anda saat itu? Apa yang Anda lakukan untuk merespon dan mengelola emosi tersebut?

 

Peran saya sebagai guru Bahasa Inggris murid saya saat dia SMP. Saya sampaikan ke murid saya bahwa saya senang sekali ternyata apa yang saya ajarkan ketika dia SMP bermanfaat hingga dia kuliah. Hal-hal seperti itu jarang saya temui langsung, sehingga saat itu saya merasa bahwa apa yang telah saya ajarkan dan kerjakan bersama murid-murid saya di kelas ternyata tidak mereka abaikan. Saya merasa mempunyai manfaat untuk orang lain.



3.     Bagaimana peristiwa tersebut berdampak pada diri Anda sebagai pendidik?

 

Peristiwa tersebut tentu saja berdampak cukup besar. Saya merasa lebih percaya diri, merasa apa yang saya ajarkan membawa dampak yang positif ke anak didik dan merasa bahwa apa yang saya pelajari dan terapkan di kelas ternyata berpengaruh langsung ke mereka. Bolehlah saya merasa berbangga hati sedikit.

 


PEKAN LITERASI SEKOLAH

                                                                         Pembuatan Pojok Baca                                               ...